Jakarta, KTV – Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mengawal pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara agar menjadi produk hijau seperti yang digembor-gemborkan pemerintah.
Pernyataan tersebut disampaikan Ridwan Kamil dalam acara Indonesia Net Zero Summit (INZS) di Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2024.
“Kalau desain dari produk ini jelek, rugi amat dan wajah kita kan berantakan. Makanya, IKN akan menjadi net zero city,” kata bakal calon gubernur Jakarta itu.
Ia mengatakan, untuk menjadi Net Zero City, dimulai dari sumber energi, di mana IKN akan mengandalkan embusan angin dan sinar matahari. Ridwan menambahkan, nantinya IKN akan menjadi kota yang hanya menggunakan kendaraan listrik.
“Nusantara menjanjikan forest city, bukan hanya mimpi,” seru Ridwan Kamil.
Menurut dia, forest itu wajahnya hutan, dan nantinya di balik hutan IKN akan ada bangunan. Ridwan Kamil mengatakan, jangan kaget jika nanti ke Nusantara dalam 5-10 tahun, akan penuh dengan pohon raksasa di belakangnya.
Tak hanya itu, kata Ridwan, Nusantara juga akan mengambil gaya hidup baru, yakni jalan di mana saja. Menurutnya, karena menggunakan energi net zero, maka mobilitasnya juga akan lebih ‘menyehatkan’.
Sebagai kurator Nusantara, kata Ridwan, ia menjaga aksi-aksi iklim ini.
Konferensi perubahan iklim terbesar di Asia, Indonesia Net Zero Summit (INZS) digelar hari ini, Sabtu, 24 Agustus 2024. Mengambil tema ‘S.O.S Neraka Bocor: Climate Avengers Assemble!’ konferensi ini mengajak anak muda Indonesia melawan musuh bersama, yaitu “Ik-Lim Ja’Hat”.
Pembangunan IKN
Sebelumnya, dalam konferensi pers, pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal mengatakan, mengatakan, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara harus benar-benar direncanakan secara matang dari berbagai aspek. Salah satunya perhitungan keberlanjutannya.
Pasalnya, dalam pembangunan IKN, hutan di Kalimantan dibabat.
“Sekarang, mereka harus menetaskan visi bahwa IKN akan menjadi kota hijau, forest city kalau nggak salah ya. Dan terus memperhatikan aspek lingkungan hidup gitu,” lanjut dia.
Dino menambahkan, jika IKN nantinya benar-benar hanya menggunakan mobil listrik, dan penghijauan kembali bisa segera dilakukan, maka diharapkam bisa jadi percontohan yang baik bagi Indonesia.
“Tapi pesan saya tetap sama, jangan diburu-buru. Jakarta tidak akan tenggelam (cepat) dan pastikan transisinya berjalan dengan baik,” ucap Dino.
“Kalau dipaksakan orang suruh pindah ke sana, sementara banyak agenda ekonomi yang masih perlu diurus, bisa terbengkalai atau bisa korslet nanti gitu,” pungkasnya.(**)