Jakarta, ktv – Pemerintah sudah menyiapkan menghadapi potensi pandemi baru di masa depan.
Persiapan meliputi SDM hingga strategi menemukan asal-usul pandemi.
“Maka pemerintah harus disiapkan orangnya dulu dimulai dari Tenaga Cadangan Kesehatan dari perawat hingga dokter,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Menteng, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari medcom.id pada Kamis, 14 Desember 2023.
Kemudian alat-alat kesehatan harus bagus dan terkini. Sehingga PR pemerintah harus lengkapi alat kesehatan. Selanjutnya yakni terkait surveilans atau radarnya dengan PCR lab dan genome sequencen di 34 provinsi untuk mengetahui jenis patogennya, dan terkahir yang perlu dipersiapkan adalah vaksin.
“Dulu kita Bio Farma hanya 1 lab, kini ada 3 lab sehingga ketika ada pada pandemi lain maka sudah siap,” ucapnya.
Strategi terakhir yakni melacak asal pandemi. Budi menyebut semua pandemi berasal dari loncat patogen dari hewan seperti bird flu dari unggas, blackdeath dari tikus, dan covid-19 yang diduga dari kelelawar. Ketika sudah diketahui musuhnya maka kita persiapkan strateginya dengan program One Health.
“Kita petakan 10 patogen hewan yang berpotensi loncat ke manusia dengan cara melihat hewan yang sering bertemu manusia, dan top 10 patogen bisa loncat ke manusia maka bisa dilihat obatnya apa dan vaksinnya apa jika patogennya sudah terpetakan,” jelas dia.
Wakil Direktur Utama Bio Farma Group, Soleh Udin Al Ayubi menjelaskan untuk mendukung pencegahan pandemi baru pihaknya mengikuti leading sektor dan kerangka berpikir dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan untuk mengahdapi pandemi masa depan dan itu satu garis masih sama di global.
Selain itu menurutnya pandemi yang sudah di depan mata bukan hanya penyakit yang menular melainkan penyakit yang tidak menular seperti diabetes, kanker, jantung, dan sebagainya yang tidak kenal usia dan bisa terjadi pada siapa saja.
“Musuh kita bukan hanya penyakit infeksi tapi non infeksi seperti diabetes, jantung dan sebagainya, ketika bisa mendeteksi maka muncul angkanya. Pandemi yang sudah didepan mata itu lah yang menurut saya berbahaya bukan hanya terkait infeksi menular,” ungkapnya.(**)